Sabtu, 08 April 2017

Application Letter

aIndonesian Version
Bekasi, 9 April, 2017
Primagama Mutiara Gading Timur
Ruko Pasadena Blok R 4 No. 31. Mustika Jaya
Bekasi

Kepada Bapak/Ibu,
Saya telah diberitahukan tentang sebuah penawaran untuk mengajar pelajaran sekolah di Primagama. Saya melamar untuk posisi sebagai guru Bahasa Inggris berdasarkan kualifikasi yang saya miliki. Saya menulis ini untuk mencaritahu kemungkinan sebagai Guru Bahasa Inggris.
Pada tahun ini, saya lulus dari universitas Gunadarma dengan gelar sarjana dalam bidang ekonomi manajemen. Kesempatan untuk menjadi guru Bahasa Inggris di Primagama merupakan hal yang sangat menyenangkan. Saya percaya dengan kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki sejauh ini akan membuat saya menjadi calon pengajar yang pantas di Primagama. Kunci kekuatan yang saya miliki untuk sukses pada posisi ini mencakup :
  1. Saya telah mengambil banyak kursus Bahasa Inggris dari paling dasar dan lulus dari itu semua dengan nilai yang memuaskan. Sehingga, saya mengetahui dasar-dasar dari pelajaran Bahasa Inggris.
  2. Saya telah mengambil banyak tes TOEFL dan mendapatkan nilai yang sangat bagus.
  3. Saya pernah ditawar sebagai guru Bahasa Inggris di salah satu tempat kursus terbaik, tetapi saya tolak karena masalah waktu tentang jadwal perkuliahan saya.
  4. Saya memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dalam Bahasa Inggris kepada setiap orang, sehingga dia akan mengerti dengan mudah apa yang saya ucapkan dalam Bahasa Inggris.

Saya lampirkan Curriculum Vitae saya sebagai bahan tinjauan Anda. Terima kasih untuk waktu dan pertimbangannya. Saya menantikan untuk berbicara dengan Anda tentang kesempatan kerja ini.

Hormat Saya,


Muhammad Riyadi




English Version
Bekasi, April 9th, 2017
Primagama Mutiara Gading Timur
Ruko Pasadena Blok R 4 No. 31. Mustika Jaya
Bekasi

Dear Sir/Madam,
I had been told about an offer to teach school subjects in Primagama. I wish to apply for the position, as an English teacher based on the qualification i have.  I am writing to explore the possibility as an English teacher. 
In this year, i will be graduating from Gunadarma University with a Bachelor's Degree in Economic Management. The opportunity to be a teacher in Primagama is very interesting. I believe my skill and knowledge that i have learned so far will make me a very capable candidate to be a teacher in Primagama. The key strengths that I possess for success in this position include :
  1. I have taken many English courses from the very basic of English and graduated all of those with a satisfied score. So, i know the basic lesson of English.
  2. I had taken many TOEFL tests and got a very good score of those.
  3. I had ever been offered as an English teacher in one of the best course but i rejected it because of time problem of my college schedule.
  4. I have a good skill in English communication to everyone, so he will understand easily what i say in English.
I enclose my curriculum vitae for your inspection .Thank you for your time and consideration. I look forward to speaking with you about this employment opportunity.

Sincerely,



Muhammad Riyadi

Sabtu, 11 Maret 2017

Silva, Aguero send Man City into FA Cup semis with Boro win

English Version
Sergio Aguero scored his sixth goal in five matches as Manchester City reached the FA Cup semifinals with a 2-0 victory over Middlesbrough on Saturday.
Aguero struck in the 67th minute after meeting Leroy Sane's cross to ease City's passage to Wembley Stadium in Pep Guardiola's first season in charge.
City led after only three minutes at Middlesbrough. Pablo Zabaleta whipped in a cross and, although Raheem Sterling made a mess of his shot, David Silva did make the connection to find the net from close range.
In the day's other quarterfinal, Arsenal hosts fifth-tier side Lincoln City. Tottenham plays third-tier Millwall on Sunday and Chelsea hosts Manchester United the following night.
The cup action means there are only four Premier League games this weekend, with three on Saturday: Hull vs. Swansea; Everton vs. West Bromwich Albion; and Bournemouth vs. West Ham.

Silva, Aguero membawa Man City ke semi-final piala FA dengan kemenangan terhadap Boro 

Indonesia Version
Sergio Aguero mencetak ke-enam golnya dalam lima pertandingan ketika Manchester City mencapai semi-final piala FA dengan kemenangan 2-0 dari Middlesbrough pada hari Sabtu.
Aguero memecah kebuntuan pada menit ke-67 setelah mendapatkan umpan dari Leroy Sane  untuk memudahkan perjalanan City ke Wembley Stadium dalam musim pertama Pep Guardiola berkuasa.
Pada perempat final lainnya di hari yang sama, Arsenal menjamu liga kasta kelima Lincoln City. Tottenham bertanding dengan kasta ketiga Millwall pada hari Minggu dan Chelsea menjamu Manchester United pada malam berikutnya.
Pertunjukan pada liga piala memberitahukan bahwa hanya ada 4 pertandingan Premier League akhir pekan ini, dengan 3 pertandingan pada hari Sabtu: Hull melawan Swansea; Everton melawan West Bromwich Albion; dan Bournemouth melawan West ham.
Credits to http://www.thejakartapost.com/news/2017/03/11/silva-aguero-send-man-city-into-fa-cup-semis-with-boro-win-.html

Rabu, 05 Oktober 2016

ETIKA BISNIS


ETIKA BISNIS



1.      Hakekat Mata Kuliah Etika Bisnis
Menurut Drs. O.P. Simorangkir bahwa hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral.
Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
Contoh praktek etika bisnis yang dihubungkan dengan moral :
Uang milik perusahaan tidak boleh diambil atau ditarik oleh setiap pejabat perusahaan untuk dimiliki secara pribadi. Hal ini bertentangan dengan etika bisnis. Memiliki uang dengan cara merampas atau menipu adalah bertentangan dengan moral. Pejabat perusahaan yang sadar etika bisnis, akan melarang pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi, Pengambilan yang terlanjur wajib dikembalikan.
Pejabat yang sadar, disebut memiliki kesadaran moral, yakni keputusan secara sadar diambil oleh pejabat, karena ia merasa bahwa itu adalah tanggungjawabnya, bukan saja selaku karyawan melainkan juga sebagai manusia yang bermoral.
Contoh tidak memiliki kesadaran moral :
Seorang berdarah dingin di jalan juanda, Jakarta yang asangat ramai itu menodong dengan clurit dan merampas harta milik seseorang. Baginya menodong itu merupakan kebiasaan dan menjadi profesinya. Apakah ada kesadaram moral bahwa perbuatan itu bertentangan dan dilarang  oleh ajaran agama, hukum dan adat? Sejak kecil ia ditingggalkan oleh ibu bapaknya akibat perceraian, ia bergaul dengan anak gelandangan,pencuri. Sesudah dewasa menjadi penodong ulung. Ia menodong atau membunuh tanpa mengenal rasa takut atau berdosa, bahkan sudah merupakan suatu profesi.

2.      Definisi Etika dan Bisnis
a.       Definisi Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
b.      Definisi Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
c.       Definisi Etika Bisnis
Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat. atau bisa juga diartikan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara ekonomi maupun sosial.

3.      Etika Moral, Hukum, dan Agama
a.       Etika Moral
Pada dasarnya “etika moral” bukan suatu kata yang memiliki satu arti. “Etika Moral” berasal dari penggabungan dua kata yang berbeda, yaitu etika dan moral. Keduanya pun memiliki arti yang berbeda.
                                                              i.      Etika
Etika secara etimologi, berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom), norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
                                                            ii.      Moral
Secara etimologi, istilah “Moral” berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata ‘moral’ yaitu “mos” sedangkan bentuk jamaknya yaitu “mores” yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
‘Moralitas’ (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan ‘moral’, hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang “moralitas suatu perbuatan”, artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Sedangkan yang membedakan hanya bahasa asalnya saja yaitu ‘etika’ dari bahasa Yunani dan ‘moral’dari bahasa Latin.
Jadi bila kita mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu tidak bermoral, maka kita menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalam masyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang tidak baik.
b.      Hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih. Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik daripada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela."
Hingga saat ini, belum ada kesepahaman dari para ahli mengenai pengertian hukum. Telah banyak para ahli dan sarjana hukum yang mencoba untuk memberikan pengertian atau definisi hukum, namun belum ada satupun ahli atau sarjana hukum yang mampu memberikan pengertian hukum yang dapat diterima oleh semua pihak. Ketiadaan definisi hukum yang dapat diterima oleh seluruh pakar dan ahli hukum pada gilirannya memutasi adanya permasalahan mengenai ketidaksepahaman dalam definisi hukum menjadi mungkinkah hukum didefinisikan atau mungkinkah kita membuat definisi hukum? Lalu berkembang lagi menjadi perlukah kita mendefinisikan hukum ?
Ketiadaan definisi hukum jelas menjadi kendala bagi mereka yang baru saja ingin mempelajari ilmu hukum. Tentu saja dibutuhkan pemahaman awal atau pengertian hukum secara umum sebelum memulai untuk mempelajari apa itu hukum dengan berbagai macam aspeknya. Bagi masyarakat awam pengertian hukum itu tidak begitu penting. Lebih penting penegakannya dan perlindungan hukum yang diberikan kepada masyarakat. Namun, bagi mereka yang ingin mendalami lebih lanjut soal hukum, tentu saja perlu untuk mengetahui pengertian hukum.
c.       Agama
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.

4.      Klasifikasi Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :
a.       Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
b.      Etika Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
c.       Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
d.      Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompollan menjadi dua macam yaitu :
                                                              i.      Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
                                                            ii.      Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
e.       Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.

5.      Konsepsi Etika
Ilmu Pengetahuan terus berkembang seiring dengan terus berkembangnya teknologi. Kecerdasan spesies manusia terus menerus mengalami perkembangan dengan menghasilkan artefak-artefak masa modern dalam bentuk pemikiran, teori, sistem operasi, hingga benda-benda sebagai pesawat pembantu kerja.
Disisi lain, banyak kekhawatiran akan perkembangan Ilmu dan teknologi ini. Kekhawatiran itu beragam mulai dari adanya kerusakan fisik bumi, biologis (fisik manusia), kerusakan budaya, kerusakan sistem sosial dan kerusakan mental manusia.
Kekhawatiran ini sebenarnya sudah berkembang semenjak awal abad modern, dimana terjadi permasalahan dengan ditemukannya teori-teori yang meruntuhkan ‘keyakinan’ saintis sebelumnya. Walaupun kemudian dikisahkan selanjutnya sebagai bentuk pertentangan yang bermotif teologis, namun sebenarnya semua itu hanyalah pertentangan antara kenmapanan lama dan ‘usaha’ untuk memperjuangkan kemapanan yang baru.
Benar, Ilmu Pengetahuan dan teknologi adalah identik dengan sesuatu yang baru, sekaligus lama. Sebagai sesuatu yang baru karena dari hari ke hari selalu saja dihasilkan berbagai ‘produk kebudayaan’ hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan disebut lama karena ilmu pengetahuan dan teknologi selalu saja berpijak dari bentuk ilmu pengetahuan yang lama. Hadirnya ‘sesuatu’ yang baru dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan sesuatu yang benar-benar baru, namun merupakan sesuatu yang merupakan hasil revisi dari konsep-konsep lama, atau merupakan bentuk gabungan beberapa konsep.



DAFTAR PUSTAKA




Minggu, 08 Mei 2016

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH



1.      Konsep Laporan Ilmiah
Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitian, fakta, dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka itu laporan ilmiah harus objektif, dan sesuai dengan fakta yang ada, serta disusun secara sistematis.
Penulisan laporan adalah penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.

2.      Jenis-jenis Laporan Ilmiah
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3(tiga) jenis Laporan Ilmiah yaitu sebagai berikut :
a.       Laporan Lengkap (Monograf)
                                                              i.      Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
                                                            ii.      Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
                                                          iii.      Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
                                                          iv.      Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
                                                            v.      Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b.      Artikel Ilmiah
                                                              i.      Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
                                                            ii.      Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
                                                          iii.      Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.
c.       Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

3.      Ciri-ciri Laporan Ilmiah
Laporan yang baik mendukung beberapa hal antara lain :
a.       Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku).
b.      Dalam penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
c.       Laporan disertakan dengan identifikasi masalah.
d.      Data yang lengkap sebagai pendukung laporan.
e.       Adanya kesimpulan dan saranLaporan dibuat menarik dan juga interaktif.
4.      Persyaratan Bagi Pembuat Laporan
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
a.       Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
b.      Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
c.       Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
d.      Tulisan disusun dengan metode tertentu
e.       Tulisan disusun menurut sistem tertentu
f.       Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

DAFTAR PUSTAKA

http://novitaarthaully.blogspot.co.id/2015/11/konsep-menulis-laporan-ilmiah.html